2. Monumen Gerilya Jenderal Sudirman di Bajulan - Loceret dan Sawahan.
Terletak di desa Bajulan, kec. Loceret arah selatan kota Nganjuk. Monumen didirikan sebagai tanda bahwa di desa Bajulan pernah disinggahi Panglima Besar Jendral Soedirman selama 9 hari dalam rute perjalanannya memimpin perang gerilya melawan Belanda pada tahun 1949. 3 km dari monumen ke arah selatan terdapat padepokan yang sekarang dijadikan museum, juga tempat wudlu, tempat perundingan, serta tempat shalat yang pernah dipakai beliau selama tinggal di desa Bajulan.
B IOGRAFI :
Nama : Jenderal Sudirman
Lahir : Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916
Agama : Islam
Meninggal : Magelang, 29 Januari 1950
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta
Pendidikan Fomal:
- Sekolah Taman Siswa
- HIK Muhammadiyah, Solo (tidak tamat)
Pendidikan Tentara:
Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor
Pengalaman Pekerjaan:
Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap
Pengalaman Organisasi:
Kepanduan Hizbul Wathan
Jabatan di Militer:
- Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal
- Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
Lahir : Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916
Agama : Islam
Meninggal : Magelang, 29 Januari 1950
Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta
Pendidikan Fomal:
- Sekolah Taman Siswa
- HIK Muhammadiyah, Solo (tidak tamat)
Pendidikan Tentara:
Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor
Pengalaman Pekerjaan:
Guru di HIS Muhammadiyah di Cilacap
Pengalaman Organisasi:
Kepanduan Hizbul Wathan
Jabatan di Militer:
- Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal
- Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
- Komandan Batalyon di Kroya
Tanda Penghormatan: Pahlawan Pembela Kemerdekaan
Tanda Penghormatan: Pahlawan Pembela Kemerdekaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar